Sunday 17 June 2012
0 comments

Doktorrr, tolong selamatkan anak saya....






Pernah tak kita dengar situasi macam ni,

Di dalam wad 1453 di sebuah hospital P.I

Zulaikha : Terima kasih banyak doctor kerana dah selamatkan anak saya...

Dr Yusuf : Oh, xda pape. Benda kecik je tuh. Kalu anak makcik makan ubat macam yang disuruh, cepatlah baik, cepatlah keluar dari hospital.

Sebelum tu, pernah baca hadis ni?

>>Isk, isk xfaham sungguh. Apa kaitan dialog kat atas ngn hadis kat bawah. (Relax bro, baca dulu. Peace.)

Dari Ibnu Abbas radhiallahu 'anhuma, katanya: "Saya berada di belakang Nabi s.a.w. - dalam kendaraan atau membonceng - pada suatu hari, lalu beliau bersabda:

"Hai anak, sesungguhnya saya hendak mengajarkan kepadamu beberapa kalimat iaitu:

> Peliharalah Allah - dengan mematuhi perintah-perintahNy a serta menjauhi larangan-laranganNya, pasti Allah akan memeliharamu, peliharalah Allah, pasti engkau akan dapati Dia di hadapanmu.

> Jikalau engkau meminta, maka mohonlah kepada Allah dan jikalau engkau meminta pertolongan, maka mohonkanlah pertolongan itu kepada Allah pula.

> Ketahuilah bahwasanya sesuatu ummat (yakni makhluk seluruhnya) ini, apabila berkumpul - bersepakat - hendak memberikan  kemanfaatan  padamu  dengan sesuatu-yang dianggapnya bermanfaat untukmu, maka mereka itu tidak akan dapat memberikan kemanfaatan itu, melainkan dengan sesuatu yang telah ditentukan oleh Allah untukmu.

Juga jikalau ummat-seluruh makhluk - itu berkumpul - bersepakat - hendak memberikan bahaya padamu dengan sesuatu - yang dianggap berbahaya untukmu, maka mereka itu tidak akan dapat memberikan bahaya itu, melainkan dengan sesuatu yang telah ditentukan oleh Allah untukmu. 

Pena telah diangkat - maksudnya ketentuan - ketentuan telah ditetapkan - dan lembaran-lembaran kertas telah kering - maksudnya catatan-catatan di Lauh Mahfuzh sudah tidak dapat diubah lagi."

Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan shahih.

>>So, apa kaitannya dialog tadi ngan hadis ni?

Dialog di atas mungkin dialog biasa yang kita dengar dalam perbualan masyarakat kita. Dilihat sepintas lalu, tiada apa yang salah pada percakapan doctor dan pesakit tadi. Namun, jika dimuhasabah bersama, dalam tidak sedar,pesakit (zulaikha) telah meletakkan harapan penyembuhan penyakit anaknya kepada manusia lain yang bernama doctor (dr Yusuf) yang hakikat sebenarnya adalah hamba jua.

Maka, di sini junjungan besar Nabi kita s.a.w telah mengajar walau sekalian manusia berkumpul untuk memberi manfaat @ mudharat pada kita, nescaya mustahil tanpa izin dariNYA. Dalam kes Dr Yusuf dan Zulaikha tadi, tanpa perkenan dariNYA semata, mustahil penyembuhan boleh berlaku.

Ingatlah sahabat-sahabat, terutamanya diri yang berkata ini, samaada doktor, ubat, dan apa sahaja, itu semua hanyalah wasilah, cara, alat, platform, medan, asbab dan yang seumpama dengannya yang menyebabkan sesuatu terjadi . Sedang hakikat yang asal kembali kepada ALLAH jua semata.

Dalam tidak sedar, benda kecil seperti itu, yang hanyalah niat asalnya hanyalah untuk berterima kasih kepada sang doctor tadi kerana telah bersusah payah merawat anaknya boleh membawa kepada perkara yang bersangkutan dengan aqidah kita, Astaghfirullahalazim..

Pada pandangan anda semua mengapa Rasululllah s.a.w menekankan jika hendak meminta sesuatu, mintalah hanya padaNYA, tidak meminta pada pokok ke kawan ke mesin atm ke? 
  
Mengapa kita harus yakin makhluk sama sekali tidak dapat memberi apa-apa manfaat & mudharat?

Bila difikirkan hikmahnya, inilah cara Rasulullah s.a.w mengajar umatnya tentang aqidah. Aqidah tidak sekadar mengucapkan LA ILAHA ILLALLAH MUHAMMADUR RASULULLAH..
  
Bahkan dalam setiap saat kehidupan kita, pengharapan kita WAJIBLAHLAH hanyalah kepada Allah semata.

0 comments:

 
Toggle Footer
Top